Di ruang kelas, guru berdiri di depan kelas bukan hanya sebagai penyampai ilmu kepada murid, tetapi juga sebagai pemegang otoritas. Pada guru, ada kuasa untuk membentuk karakter, menanamkan nilai-nilai, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman. Karena itu, guru dipercaya sebagai figur yang mengarahkan, melindungi, dan mendidik. Suatu kepercayaan yang kemudian menciptakan horizon pengalaman yang diatur…
Blog
SDK HIGETEGERA MENGEJAR MIMPI DARI TUMBU-TUMBU BELANGA HINGGA DUEL KALIMAT. ADA SPIDERMAN JUGA LOH!
Di bawah naungan langit Maumere yang teduh, suara tawa anak-anak bergema di ruang kelas SDK Higetegera. Hari itu, Senin, 10 Maret 2025, semangat belajar dan bermain menyatu dalam kegiatan bertajuk “Bermain & Menulis Lewat Permainan Tradisional Tumbu-Tumbu Blanga,” yang merupakan bagian dari program Child Protection for Children at Elementary School in Maumere, Flores yang diselenggarakan…
SDK HIGETEGERA TUMBUHKAN PERLINDUNGAN ANAK LEWAT PERMIANAN TRADISIONAL DAN LITERASI MENULIS
Pada sore yang cerah di SDK Higetegera, anak-anak berkumpul dengan penuh semangat di dalam ruang kelas. Hari itu, 10 Maret 2025, anak-anak mengikuti kegiatan menulis huruf dengan arah dan bentuk yang benar. Sebuah bagian dari program Child Protection for Children at Elementary School in Maumere, Flores yang diselenggarakan oleh SANPUKAT dan KINDERMISSIONWERK-Jerman. Kegiatan yang difasilitasi…
HABIT DALAM PENDIDIKAN
Di negeri yang sibuk bolak-balik kurikulum, pendidikan kadang dipandang sebagai seperangkat nilai yang diajarkan di ruang kelas. Peserta didik cukup diajarkan tentang budi pekerti, peserta didik cukup dibekali dengan pengetahuan dan norma-norma sosial. Namun kita lupa bahwa pendidikan bukan hanya soal akumulasi informasi, bukan pula semata soal pengetahuan yang ditansfer kepada peserta didik. Pendidikan mesti…
KENIKMATAN PILIH KASIH
Sekolah adalah tempat memperoleh ilmu sehingga semua anak mesti mendapat perlakuan sama dari guru. Namun tempat ini menjadi sedikit diskriminatif ketika seorang guru hanya menyayangi murid yang cemerlang dengan penuh kasih. Sementara di sudut lain, seorang anak yang disebut “nakal” mendapati dirinya hanya sebagai sosok yang harus dikendalikan. Inilah fenomena pilih kasih yang pernah ada…