Rangkaian acara perpisahan Bpk. Fransiskus Kodiowa dan Ibu Maria Seti diawali dengan tarian penjemputan yang dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RD. Agustinus Beda. Dalam Kotbahnya RD. Agus menyampaikan bahwa menjadi guru adalah sebuah panggilan yang menuntut pengorbanan yang besar dan apabila pengorbanan itu dilakukan dengan penuh kasih dan tanggung jawab tentu akan membawa kebahagiaan dan Tuhan Yesus telah memberikan contoh nyata sebuah pengorbanan dengan memberikan dirinya sendiri sebagai kurban pengahapusan dosa umat manusia.
Hadir dalam acara perpisahan tersebut Perwakilan gugus sekolah, utusan Sanpukat, Kepala Desa Pogon, dan para orangtua murid. Sebagai kepala sekolah baru yang dipercayakan untuk memimpin sekolah ini, ibu Reyneldis menuturkan bahwa menjadi Pelaksana Tugas Kepala Sekolah adalah tanggung jawab yang besar dan masih sangat membutuhkan bimbingan dan petunjuk Bpk. Frans dan Ibu Maria sebagai guru senior. Kemudian dalam sambutannya beliau juga menyampaikan bahwa masih ada banyak kekurangan dari segi tunjangan guru dan bangunan yang sebagian besar rusak, hal ini membutuhkan perhatian dari berbagai pihak.
Mewakili SANPUKAT, Beny Bisa menyampaikan terimakasih berlimpah atas kasih dan pengorbanan Bpk. Frans dan Ibu Maria yang telah menanamkan serta mempertahankan nilai-nilai Kekatolikan yang menjadi ciri khas Yayasan Persekolah Umat Katolik kepada para peserta didik dan memohon maaf apabila ada kekeliruan selama membangun kerjasama dengan Yayasan. Menutup sambutannya beliau menyapaikan sebuah quotes bahwa “Kalau mau kaya jangan jadi guru, kalau mau terkenal jangan jadi guru tetapi kalau mau bahagia dan dikenang jadiah guru yang baik”.
Selanjutnya Bpk. Frans dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa menjadi guru adalah panggilan hati dan ia berusaha melaksanakannya dengan penuh tangggungjawab, satu hal yang sangat ditekanankan selama masa kepemimpinannya adalah kedisiplinan, karena menurutnya kedisipilinan adalah dasar setiap manusia untuk tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang berguna. Dan semua hal ini tidak dapat ia lakukan dengan baik apabila tidak di dukung oleh orangtua murid, para guru, Yayasan dan pemerintah.
Rangkaian acara perpisahan ini diselingi dengan tarian, puisi dan atraksi yang menarik dari murid-murid SDK Kebot yang terjadi pada jumat, 18/11/2022. Acara perpisahan kemudian ditutup dengan foto dan gawi bersama sebagai tanda persatuan.