SANPUKAT KEUSKUPAN MAUMERE
Menu
  • Beranda
  • Berita
  • Blog
    • Humaniora
    • Renungan
    • Storytelling
  • Mitra
    • Kindermissionwerk
  • Galery
  • Disclaimer
  • About
Menu
Cahaya Kata di SDK Maumere 1

Cahaya Kata di SDK Maumere 1

Posted on 28 Februari 2025 by Sanpukatadmin

Di jantung kota yang riuh, di antara deretan pertokoan dan jalan raya yang tak pernah sepi, berdiri SDK Maumere 1—sebuah sekolah dasar yang menjadi oasis bagi program perlindungan anak yang diselenggarakan SANPUKAT dan KINDERMISSIONWERK-Jerman. Di sekolah ini, Program perlindungan anak kembali dilanjutkan dengan membawa pembelajaran tematik bulan Februari yakni menanamkan literasi membaca sebagai benteng pertama bagi masa depan anak-anak. Dan Hari itu, 6 Februari 2025, sejumlah anak dengan mata berbinar melihat dunia melalui huruf, kata, dan cerita.

Agnes Ona Roja, seorang tutor yang penuh semangat, berdiri di depan kelas. “Hari ini, kita akan mengenal huruf dan bentuknya. Ayo kita mengenal huruf,” seru Agnes sambil mengangkat kartu alfabet besar . Anak-anak pun bersorak mengikuti kegiatan hingga selesai. Sebagian penuh percaya diri, sementara yang lain masih ragu-ragu. Di antara mereka, Yuvi, seorang bocah kecil dengan mata jernih, mengangkat tangannya, “Ibu, saya senang hari ini, tapi saya juga  sedih karena saya belum terlalu bisa dalam membuat kata. tetapi dengan lagu mengenal huruf dan permainan tadi, saya akan mencoba belajar di rumah. Karena itu mudah sekali.” ujar Yuvi. Agnes pun tersenyum dan berkata, “Jangan khawatir, Yuvi. Semua orang pernah memulai dari nol. Awal adalah bagian terpenting dari pekerjaan.’”

Seiring hari berganti, kelas-kelas berikutnya membawa mereka lebih jauh dalam perjalanan literasi. Pada 7 Februari, anak-anak mulai merangkai kata-kata sederhana. Leoni, salah satu murid, berkata dengan antusias, “Pelajaran hari ini menyenangkan! Saya siap membantu teman-teman yang belum bisa membaca!”. Memang di sinilah letak pendidikan. Bukankah pendidikan sejati adalah ketika seorang murid mulai mengajari yang lain?

Pendidikan itu kembali berlanjut pada 13 Februari, anak-anak menghadapi tantangan baru yakni membaca kata dan kalimat yang lebih kompleks. Disini, Tutor meminta anak-anak menuliskan kata sederhana  di buku dan di papan tulis, lalu ia memeriksa setiap kata yang ditulis oleh anak dan membantu anak yang kesulitan. Setelah itu, masing-masing anak membaca kata yang ditulisnya, ada yang menulis dengan 2 suku kata, ada juga yang menulis dengan 3 suku kata. Seorang anak bernama Marsanda berujar, “Hari ini saya baru tahu kalau kata bisa terdiri dari suku kata yang berbeda!”. Ada kebanggaan dalam suaranya, seakan ia baru saja menemukan harta karun yang selama ini tersembunyi.

Tak berhenti di situ, 14 Februari membawa petualangan baru yakni lomba estafet membaca. Pertama-tama Tutor meminta  anak-anak menulis kalimat kompleks, lalu membacanya didepan kelas. Jika anak yang membaca lancar maka di kasih kode dengan botol yang warna merah sedangkan yang belum lancar sama sekali di kasih kode dengan botol yang warna kuning, sementara yang lupa huruf di kasih kode dengan botol kuning dan merah. Setelahnya, anak-anak melanjutkan dengan petualangan kata. Masing-masing anak di beri satu kata, dan mereka membuat kalimat sendiri dari kata yang sudah di tentukan. “Jangan takut salah,” ujar Agnes. Hal ini membuat ruang kelas penuh dengan tawa dan sorakan.

Kegiatan berlanjut pada 18 Februari, anak-anak belajar memahami paragraf pendek dengan kegiatan utama yakni memahami inti cerita dari sebuah paragraf dan menceritakan kembali inti bacaan tersebut. Pada kegiatan ini, anak-anak dibagikan alat tulis berupa: buku gambar, buku tulis, pencil, penghapus. Kemudian, Tutor membagi anak-anak dalam 2 kelompok kecil dan membagikan 1 lembar cerita pendek. Anak-anak pun mulai berdiskusi dalam kelompok dengan cerita yang ada dan berbeda, lalu menceritakan kembali dengan bahasa sendiri. Adapun yang mengisahkan cerita tersebut dengan menggambar dan bermain peran. Hal ini sungguh berdampak pada anak-anak seperti yang dialami Jessica. “Saya biasanya malas untuk membaca, tetapi dengan mengikuti kegiatan ini, saya lebih rajin.  Apalagi banyak permainan, dan belajar sambil menyanyi. Itu yang membuat saya suka, terimakasih”, ujar Jessica.

Lalu, di hari berikutnya 20 Februari, anak-anak melangkah lebih jauh yakni memahami kalimat sederhana. Dengan menggunakan gambar, anak-anak belajar membentuk kalimat sederhana. Hari itu, Tutor meminta anak-anak untuk menggambar apa saja, setelah itu masing-masing anak membuat kalimat dari gambar yang ada. “Saya senang menggambar dan menulis kalimat dari gambar saya,” kata Efra dengan mata bersinar penuh kebanggaan”. Selain itu, Tutor membuat permainan lompat kata, dimana tutor menuliskan kata di lantai dan meminta anak-anak untuk melompati kata-kata tersebut lalu membentuknya menjadi kalimat sederhana. “Hari ini kita melompati kata dan membuat kalimat,” kata Agnes dengan ceria. Dalam permainan ini, anak-anak cukup lama untuk berpikir membuat kalimat, tetapi pada akhirnya mereka pun bisa membuat kalimat dengan baik dan benar. Anak-anak tertawa, melompat di atas kata-kata yang tertulis di lantai, dan merangkai cerita mereka sendiri.

Puncaknya terjadi pada tanggal 21 dan 22 Februari, ketika anak-anak dibimbing untuk memahami paragraf pendek. Dalam kegiatan ini, anak-anak dibagi dalam ke dalam kelompok dan diberikan sebuah cerita pendek.  lalu, anak-anak mulai berdiskusi dalam kelompok, membaca tiap-tiap paragraf, memahami isinya, kemudian memerankannya dalam sebuah drama mini yang mereka rangkai sendiri dengan semangat luar biasa. Riani, salah satu peserta, berujar, “Ibu, kegiatan ini seru sekali! Kami belajar memahami paragraf pendek dan bisa menceritakan kembali kisahnya dengan bermain peran”. Di sini kita belajar bahwa literasi bukan hanya soal membaca, tetapi juga memahami, merasakan, dan mengekspresikan.

Memang masih banyak halaman yang harus mereka baca, masih banyak kata yang harus mereka kenali. Tapi bulan ini, cahaya kecil literasi telah menyala di hati mereka. Dan seperti yang pernah dikatakan Paulo Freire, “Pendidikan tidak mengubah dunia. Pendidikan mengubah manusia, dan manusialah yang mengubah dunia.” Di SDK Maumere 1, perubahan itu telah dimulai. (Storytelling: Romi Romario/ Activity report dan foto: Agnes Ona Roja)

Category: Kindermissionwerk

1 thought on “Cahaya Kata di SDK Maumere 1”

  1. Cecilia Bass berkata:
    28 Februari 2025 pukul 5:21 am

    Editornya luar biasa merangkai kata demi keren👍👍
    Teruslah bertumbuh dan berkembang anak2 hebat.Tuhan Memberkati 🤩😇

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • 2025
  • 2024
  • 2023
  • 2022

BERAGAM INFORMASI SANPUKAT

PERLINDUNGAN ANAK BUKAN BASA-BASI. SANPUKAT MATANGKAN KAMPANYE PERLINDUNGAN ANAK 2025
BeritaKindermissionwerk

PERLINDUNGAN ANAK BUKAN BASA-BASI. SANPUKAT MATANGKAN KAMPANYE PERLINDUNGAN ANAK 2025

Maumere, Berita SANPUKAT — Sejumlah tutor dari Child protection program for children at elementary schools in Maumere, Flores / Indonesia ...
Baca Selanjutnya
4 Mei 2025 / Sanpukatadmin
Humaniora

PAUS FRANSISKUS SEBAGAI PERUMPAMAAN INJIL YANG HIDUP

Parabel Hidup Paus Fransiskus Wafatnya Paus Fransiskus menandai berakhirnya sebuah babak penting dalam sejarah Gereja ...
Baca Selanjutnya
22 April 2025 / Sanpukatadmin
BeritaKindermissionwerk

UBAH PERMAINAN SANPUKAT BERSAMA MITRA MISSEREOR DAN KINDERMISSIONWERK-JERMAN

Langit senja di Tambolaka pada Minggu 16 Maret 2025 menyambut kedatangan Tim SANPUKAT dengan udara ...
Baca Selanjutnya
27 Maret 2025 / Sanpukatadmin

IKUTI PERLINDUNGAN ANAK KINDERMISSIONWERK

PERLINDUNGAN ANAK BUKAN BASA-BASI. SANPUKAT MATANGKAN KAMPANYE PERLINDUNGAN ANAK 2025
BeritaKindermissionwerk

PERLINDUNGAN ANAK BUKAN BASA-BASI. SANPUKAT MATANGKAN KAMPANYE PERLINDUNGAN ANAK 2025

Maumere, Berita SANPUKAT — Sejumlah tutor dari Child protection program for children at elementary schools in Maumere, Flores / Indonesia ...
Baca Selanjutnya
4 Mei 2025 / Sanpukatadmin
BeritaKindermissionwerk

UBAH PERMAINAN SANPUKAT BERSAMA MITRA MISSEREOR DAN KINDERMISSIONWERK-JERMAN

Langit senja di Tambolaka pada Minggu 16 Maret 2025 menyambut kedatangan Tim SANPUKAT dengan udara ...
Baca Selanjutnya
27 Maret 2025 / Sanpukatadmin

RASA NYAMAN BERSAMA RENUNGAN SANPUKAT

Renungan

KERJA TANPA HENTI SEPERTI SYSYPHUS

Renungan Sabtu, 8 Februari 2024 BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 13:15-17.20-21, MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 23:1.3a.4b.5.6, BACAAN INJIL: ...
Baca Selanjutnya
Renungan

ANDALKAN ALLAH, BUKAN ANDALKAN HARTA BENDA

Renungan harian Kamis, 6 Februari 2024 Bacaan I – Ibr.12:18-19,21-24, Mzm. 48: 2-3a,3b-4,9,10,11 Bacaan Injil – Mrk. 6:7-13 “jangan membawa ...
Baca Selanjutnya
Renungan

GERASA ANTARA MEMILIH YESUS ATAU MEMILIH BABI-BABI

Senin, 03 Februari 2025Hari Biasa Pekan IV, Peringatan Fakultatif St. Blasius, Uskup dan Martir Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani ...
Baca Selanjutnya

IKUTI GALERY SANPUKAT

TERIMA KASIH YANG TULUS KEPADA BPK. ANDREAS HUGO PARERA
Galery

TERIMA KASIH YANG TULUS KEPADA BPK. ANDREAS HUGO PARERA

Perjalanan panjang Yayasan Persekolahan Umat Katolik (SANPUKAT) dalam melanjutkan warisan misi pendidikan Katolik lewat sekolah-sekolah di bawah naungannya tidak hanya ...
Baca Selanjutnya
pelatihanhari ke V sanpukat dan smipa disada
Galery

GALERY PELATIHAN HARI KE V SANPUKAT BERSAMA DENGAN SMIPA DISADA

Pelatihan hari ke V Smipa Disada bersama guru dan tutor SANPUKAT berfokus pada presentasi modul literasi, Sabtu (16/12/2023) ...
Baca Selanjutnya
pelatihan hari keempat guru dan tutor SANPUKAT bersama SMIPA DISADA
Galery

GALERY PELATIHAN HARI KEEMPAT GURU DAN TUTOR SANPUKAT BERSAMA SMIPA DISADA

Guru dan tutor SANPUKAT mengikuti pelatihan hari keempat yang dibawakan oleh SMIPA DISADA (jumad, 15/12/2023) ...
Baca Selanjutnya
© 2025 sanpukatmaumere | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme