SANPUKAT KEUSKUPAN MAUMERE
Menu
  • Beranda
  • Berita
  • Blog
    • Humaniora
    • Renungan
    • Storytelling
  • Mitra
    • Kindermissionwerk
  • Galery
  • Disclaimer
  • About
Menu

BERSABAR SEPERTI SIMEON, SIA-SIA ATAU SEBUAH SUKACITA

Posted on 1 Februari 20251 Februari 2025 by Sanpukatadmin

RENUNGAN HARI MINGGU, 2 Februari 2025 – Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

Bacaan Pertama, Maleakhi 3:1-4, Bacaan Kedua, Ibrani 2:14-18

Bacaan Injil, Lukas 2:22-40

Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada–Mu

Saudara-saudariku terkasih,

Hidup sering kali membawa kita pada persimpangan yang penuh ketidakpastian. Kita menghadapi situasi di mana harapan bertabrakan dengan kenyataan dan doa-doa yang kita panjatkan seakan tak kunjung datang. Kita bekerja keras, namun keberhasilan terasa begitu jauh. Kita berharap jalan terbuka, tetapi justru menghadapi pintu yang tertutup. Dalam ketidaksabaran, kita ingin waktu berlalu lebih cepat, seakan kebahagiaan hanya ada di masa depan. Kita pun merasa gelisah dalam penantian

Namun, tidakkah kita menyadari bahwa hidup bukanlah sekadar tentang sampai di tujuan, melainkan tentang bagaimana kita menjalani setiap langkah?. Tak dapat dipungkiri bahwa kita  selalu berada dalam ketegangan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan sehingga keberadaan kita adalah sebuah proses “menjadi” yang tidak dapat dipercepat. Karena itu, kesabaran bukanlah sekadar menunggu hasil, menunggu pintu yang terbuka, ataupun menanti  doa yang terkabul, melainkan menerima dan mengalami setiap saat sebagai bagian dari perjalanan menuju iman.

Seorang tua bernama Simeon yang menanti dengan sabar di perataran Bait Allah mengajarkan banyak hal untuk kita renungkan. Bertahun-tahun ia menantikan kedatangan Sang Mesias, tanpa kehilangan harapan. Dan akhirnya, ia melihat bayi Yesus, menggendong-Nya, dan mengucapkan doa yang penuh sukacita: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.” (Lukas 2:29-30)

Simeon tidak hanya melihat seorang bayi.  Ia melihat terang dunia. Simon tidak sekadar menyentuh seorang anak, tetapi menyentuh keselamatan. Simon memahami bahwa Kristus bukan hanya bagi Israel, tetapi bagi seluruh umat manusia. Simon mengajarkan kepada kita bahwa dalam menunggu, kita tidak hanya menantikan sesuatu terjadi, tetapi juga belajar melihat dengan mata iman.

Saudara-saudariku,

apa artinya melihat dengan mata iman?. Hal Ini berarti melihat kehadiran Tuhan dalam setiap peristiwa hidup kita, bahkan dalam saat-saat gelap dan penuh tantangan. Mata iman bukanlah mata yang hanya melihat apa yang nyata di depan kita ataupun hasil yang nyata, tetapi mata yang mampu melihat kehadiran rahmat Tuhan di balik setiap peristiwa.

Simeon mengajarkan kepada kita bahwa iman sejati bukanlah sekadar percaya kepada Tuhan ketika segala sesuatu berjalan sesuai harapan kita, tetapi tetap percaya meskipun jalan hidup tampak samar dan penuh kesulitan. Mata iman adalah mata yang menembus batas dunia ini dan melihat bahwa Tuhan bekerja dalam segala hal, bahkan dalam keheningan dan dalam penantian serta waktu yang panjang.

Saudara-Saudariku yang Terkasih dalam Tuhan

Kita semua dipanggil untuk memiliki mata iman seperti Simeon. Ketika doa kita terasa belum terjawab, marilah kita tetap percaya bahwa Tuhan bekerja dengan cara-Nya yang penuh hikmat. Ketika kita menghadapi penderitaan, marilah kita melihatnya bukan sebagai hukuman, tetapi sebagai jalan menuju pengudusan. Ketika dunia terasa penuh kegelapan, marilah kita tetap percaya bahwa Kristus adalah terang sejati yang tidak akan pernah padam.

Simeon adalah saksi harapan. Ia mengajarkan kepada kita bahwa harapan bukanlah sekadar menunggu sesuatu terjadi, tetapi berjalan bersama Tuhan dalam ketidakpastian. Roh Kudus yang membimbing Simeon adalah Roh yang sama yang membimbing kita hari ini. Ia mengarahkan kita kepada Kristus, jika saja kita bersedia mendengar dan mengikuti-Nya.

Jangan gelisah untuk menunggu dan menanti. Sebab dalam menunggu dengan iman, kita tidak pernah sendirian. Kita menanti bersama Tuhan, yang selalu setia menyertai. Tetaplah menunggu dengan iman hingga kita boleh mengucapkan doa yang penuh sukacita: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu”. ((Lukas 2:29-30). Amin.

Category: Renungan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • 2025
  • 2024
  • 2023
  • 2022

BERAGAM INFORMASI SANPUKAT

PERLINDUNGAN ANAK BUKAN BASA-BASI. SANPUKAT MATANGKAN KAMPANYE PERLINDUNGAN ANAK 2025
BeritaKindermissionwerk

PERLINDUNGAN ANAK BUKAN BASA-BASI. SANPUKAT MATANGKAN KAMPANYE PERLINDUNGAN ANAK 2025

Maumere, Berita SANPUKAT — Sejumlah tutor dari Child protection program for children at elementary schools in Maumere, Flores / Indonesia ...
Baca Selanjutnya
4 Mei 2025 / Sanpukatadmin
Humaniora

PAUS FRANSISKUS SEBAGAI PERUMPAMAAN INJIL YANG HIDUP

Parabel Hidup Paus Fransiskus Wafatnya Paus Fransiskus menandai berakhirnya sebuah babak penting dalam sejarah Gereja ...
Baca Selanjutnya
22 April 2025 / Sanpukatadmin
BeritaKindermissionwerk

UBAH PERMAINAN SANPUKAT BERSAMA MITRA MISSEREOR DAN KINDERMISSIONWERK-JERMAN

Langit senja di Tambolaka pada Minggu 16 Maret 2025 menyambut kedatangan Tim SANPUKAT dengan udara ...
Baca Selanjutnya
27 Maret 2025 / Sanpukatadmin

IKUTI PERLINDUNGAN ANAK KINDERMISSIONWERK

PERLINDUNGAN ANAK BUKAN BASA-BASI. SANPUKAT MATANGKAN KAMPANYE PERLINDUNGAN ANAK 2025
BeritaKindermissionwerk

PERLINDUNGAN ANAK BUKAN BASA-BASI. SANPUKAT MATANGKAN KAMPANYE PERLINDUNGAN ANAK 2025

Maumere, Berita SANPUKAT — Sejumlah tutor dari Child protection program for children at elementary schools in Maumere, Flores / Indonesia ...
Baca Selanjutnya
4 Mei 2025 / Sanpukatadmin
BeritaKindermissionwerk

UBAH PERMAINAN SANPUKAT BERSAMA MITRA MISSEREOR DAN KINDERMISSIONWERK-JERMAN

Langit senja di Tambolaka pada Minggu 16 Maret 2025 menyambut kedatangan Tim SANPUKAT dengan udara ...
Baca Selanjutnya
27 Maret 2025 / Sanpukatadmin

RASA NYAMAN BERSAMA RENUNGAN SANPUKAT

Renungan

KERJA TANPA HENTI SEPERTI SYSYPHUS

Renungan Sabtu, 8 Februari 2024 BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 13:15-17.20-21, MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 23:1.3a.4b.5.6, BACAAN INJIL: ...
Baca Selanjutnya
Renungan

ANDALKAN ALLAH, BUKAN ANDALKAN HARTA BENDA

Renungan harian Kamis, 6 Februari 2024 Bacaan I – Ibr.12:18-19,21-24, Mzm. 48: 2-3a,3b-4,9,10,11 Bacaan Injil – Mrk. 6:7-13 “jangan membawa ...
Baca Selanjutnya
Renungan

GERASA ANTARA MEMILIH YESUS ATAU MEMILIH BABI-BABI

Senin, 03 Februari 2025Hari Biasa Pekan IV, Peringatan Fakultatif St. Blasius, Uskup dan Martir Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani ...
Baca Selanjutnya

IKUTI GALERY SANPUKAT

TERIMA KASIH YANG TULUS KEPADA BPK. ANDREAS HUGO PARERA
Galery

TERIMA KASIH YANG TULUS KEPADA BPK. ANDREAS HUGO PARERA

Perjalanan panjang Yayasan Persekolahan Umat Katolik (SANPUKAT) dalam melanjutkan warisan misi pendidikan Katolik lewat sekolah-sekolah di bawah naungannya tidak hanya ...
Baca Selanjutnya
pelatihanhari ke V sanpukat dan smipa disada
Galery

GALERY PELATIHAN HARI KE V SANPUKAT BERSAMA DENGAN SMIPA DISADA

Pelatihan hari ke V Smipa Disada bersama guru dan tutor SANPUKAT berfokus pada presentasi modul literasi, Sabtu (16/12/2023) ...
Baca Selanjutnya
pelatihan hari keempat guru dan tutor SANPUKAT bersama SMIPA DISADA
Galery

GALERY PELATIHAN HARI KEEMPAT GURU DAN TUTOR SANPUKAT BERSAMA SMIPA DISADA

Guru dan tutor SANPUKAT mengikuti pelatihan hari keempat yang dibawakan oleh SMIPA DISADA (jumad, 15/12/2023) ...
Baca Selanjutnya
© 2025 sanpukatmaumere | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme