MAUMERE, Berita SANPUKAT – Program perlindungan anak KINDERMISSIONWERK di SDK Brai pada kegiatan ketiga menghadirkan sesi pembelajaran membaca kalimat lebih kompleks bagi anak-anak. Kegiatan ini difasilitasi oleh Tutor KINDERMISSIONWERK Cecilia Martha Dolorosa Bass dan berlangsung di ruang kelas 1 SDK Brai pada Sabtu (15/02/2025).
Sesi pembelajaran dimulai dengan beberapa pertanyaan dari Tutor terkait materi ajar sebelumnya untuk merangsang diskusi dan berpikir kritis. Anak-anak tampak antusias, berlomba-lomba menjawab pertanyaan yang diajukan. Karena itu, demi menjaga semangat mereka, kegiatan dilanjutkan dengan beberapa permainan interaktif seperti ‘Benar, Benar, Salah,’ ‘Kelipatan 3 = Kindermission,’ serta ‘Lawan Kata.’
Memasuki inti sesi, tutor memperkenalkan materi tentang membaca kata dan kalimat lebih kompleks, dengan fokus pada kata kerja dan kata benda. Anak-anak diminta menyebutkan contoh kata kerja dan kata benda yang mereka ketahui. Beberapa anak telah memahami konsep tersebut dengan baik, sementara yang lain masih mengalami kesulitan.
Untuk meningkatkan pemahaman mereka, tutor mengadakan permainan “Mencari Jejak Kata Kerja”. Dalam permainan ini, anak-anak dibagi menjadi kelompok kecil dan diarahkan untuk mencari kartu berisi kata kerja yang telah disembunyikan di halaman sekolah. Setiap kelompok terdiri dari seorang pemandu yang sudah lancar membaca dan dua penjelajah yang bertugas mencari kartu. Kelompok yang menemukan kartu terbanyak dinyatakan sebagai pemenang.

Sebagai bagian dari evaluasi, setiap penjelajah membaca kartu kata kerja yang mereka temukan, sementara pemandunya menilai dan memberikan kalimat tambahan sebelum menempelkan kartu tersebut di papan tulis. Salah satu peserta, Maria Elisabeth Nona Yuni, mengungkapkan kegembiraannya. “Saya merasa senang dengan kegiatan Kindermissionwerk ini karena saya mendapat materi-materi baru. Kami lebih mudah mengenal arti kata kerja, contoh-contohnya, dan belajar dengan cara yang menyenangkan. Kami tidak bosan belajar dan selalu semangat ke sekolah.”, ujarnya.
Sementara itu, tutor juga merasakan dampak positif dari metode pembelajaran interaktif berbasis active learning ini. “Kegiatan seperti ini lebih mudah diterapkan dan membangun hubungan lebih erat antara guru dan siswa. Saya senang melihat minat belajar anak semakin meningkat. Mereka semakin aktif dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan tantangan yang diberikan. Selain itu, kami para tutor juga selalu mendapat wawasan baru dalam pengembangan kompetensi sebagai tenaga pendidik,” ujar Cecilia Martha Dolorosa Bass .
Dengan pendekatan inovatif seperti ini, program perlindungan anak di SDK Brai Maumere diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan menumbuhkan semangat belajar anak-anak melalui metode yang menyenangkan dan interaktif. (Berita: Romi Romario/ Foto dan Report: Cecilia Martha Dolorosa Bass)