Maumere – Berita SANPUKAT, Bapak Barnabas Bali merayakan masa purna baktinya bersama sejumlah pendidik dan peserta didik di SDK Maumere III, Selasa (12/09/2023).
Acara purna bakti diawali dengan misa yang dipimpin oleh Ketua SANPUKAT RD. Gabriel mane. RD. Gabriel Mane menyatakan bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu sehingga setiap orang dipanggil untuk mensyukuri setiap anugrah yang diterima dalam hidupnya.
“Guru bukan hanya sebuah profesi, melainkan juga suatu panggilan. Allah memanggil setiap guru untuk memanusiawikan manusia. Karena itu, seorang guru mesti mensyukuri pekerjaannya dalam kesadaran total bahwa segala sesuatu berasal dari Allah”, tutur RD. Gabriel Mane dalam homilinya.
RD. Gabriel Mane melanjutkan bahwa kerja sama merupakan keutamaan yang mesti dimiliki oleh para guru dalam menjalankan misi pendidikannya.
“Para rasul memiliki misi yang sama yakni mewartakan kerajaan Allah. Kesamaan misi mendorong mereka untuk bekerja sama. Demikian halnya dengan para guru dipanggil untuk bekerja sama karena mereka memiliki misi yang sama yakni mencerdaskan anak bangsa”, tegas RD. Gabriel Mane dalam lanjutan homilinya.
Selesai perayaan ekaristi, acara purna bakti disambung dengan silaturahmi dan sambutan-sambutan dari berbagai pihak. Kepala sekolah SDK Maumere III Ludvina Deko mengisi sambutannya dengan ucapan terima kasih dan apresiasi atas pengabdian Bapak Barnabas Bali di SDK Maumere III selama 22 tahun.
” Terima kasih kepada Bapak Barnabas Bali yang telah mengabdi di SDK Maumere III selama 22 tahun. Pergi dari Sekolah ini bukan berarti tidak balik karena sekolah tetap membutuhkan Bapak Barnabas Bali”, ucap Ludvina Deko.
Sementara itu, Ketua Komite Lorens Werin menyampaikan bahwa Barnabas Bali merupakan guru dengan karakter yang tenang, disiplin, dan mengutamakan kualitas dalam mendidik anak-anak.
” Bapa Barnabas Bali adalah sosok yang disiplin, tenang, diam, tetapi bekerja. Ia mengutamakan kualitas pendidikan bagi anak-anak. Karena itu, walaupun keadaannya kurang sehat namun Ia tetap ke sekolah. Teladan bapak Barnabas Bali adalah contoh bagi semua guru”, ungkap Lorens Werin.
Pada akhirnya, sang yubilaris Barnabas Bali mengungkapkan bahwa perjalanan selama tiga puluh tahun sebagai guru, telah mematangkan hidupnya. Bersamaan dengan itu sang yubilaris menghaturkan terima kasih kepada SANPUKAT dan para guru yang telah mengerti dengan keadaanya.
” Tiga puluh tahun mengajar telah berlalu. Kini tinggal kenangan walaupun ada pahit-pahitnya tapi pasti ada juga manis-manisnya. Terima kasih kepada SANPUKAT yang telah menerima saya untuk mengabdi di sekolah Katolik. Terima kasih juga kepada pihak sekolah yang dalam suka dan duka tetap mendukung saya dan telah mengerti dengan keadaan saya. Saya minta maaf untuk semua hal yang kurang berkenan dalam pengabdian saya sebagai guru”, tutur Barnabas Bali.
Acara purna bakti Bapak Barnabas Bali diwarnai dengan tarian dari sejumlah peserta didik SDK Maumere III dan dihadiri oleh anggota dewan Ibu Mayastati. Ibu Mayastati baru-baru ini telah menyalurkan aspirasinya untuk pembangunan di SDK Maumere III dan tahun depan rencananya akan disalurkan lagi aspirasi untuk pembangunan lapangan serba guna di SDK Maumere III. (Cr).