Maumere, Berita SANPUKAT – Yayasan Persekolahan Umat Katolik (SANPUKAT) memfasilitasi pertemuan internal bertajuk finalisasi Kepengurusan Yayasan dan kerjasama dengan kongregasi dalam memajukan sekolah-sekolah Katolik milik Keuskupan yang bertempat di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Maumere (PUSPAS), Kamis (7/03/2023).
Dalam pertemuan tersebut, terlontar perhatian akan pentingnya peran pengawas dalam struktur yayasan demi mengontrol perkembangan sekolah-sekolah di bawah naungan SANPUKAT.
“Kalau mau SANPUKAT maju mesti ada pengawas di lapangan. Di bagian pengawas, mesti ada satu orang dengan tugas spesial untuk melakukan monitoring dan supervisi sehingga mutu kegiatan belajar mengajar terjaga terus”, ujar Bapak Markus Minggus.
Hal ini sejalan dengan pemikiran Bapak Mikael Maran yang melihat bahwa transformasi sebagai langkah strategis yang mesti diambil oleh SANPUKAT.
“Kita perlu transformasi yayasan. Karena itu, pengurus juga mesti tranformasi peran dan fungsi diperluas”, tutur Bapak Mikael Maran.
Sedangkan, Bapak Grave Seda lebih menanggapi isu kerja sama dengan kongregasi. Model kerja sama dengan kongregasi yang bisa diwujudkan antara lain hibah pakai atau hibah penuh.
“Kita perlu pikirkan model kerjasama dengan kongregasi berupa hibah pakai dan hibah penuh sehingga bila nanti dalam perjalanan sekolah tutup, aset itu diserahkan ke Keuskupan karena tanpa perjanjian maka aset jatuh ke negara. Ini juga memungkinkan kita untuk berjaga tentang ahli waris yang memiliki aset tersebut. Partisipasi biara sangat penting di kota maupun di desa terutama di pedalaman. Karena itu, lebih baik mereka sebagai pengelola supaya ada kontribusi ke keuskupan”, ucap Bapak Grave Seda.
Sejalan dengan hal itu, Bapak Yos Lasar menyampaikan tiga alternatif dalam menjawabi keadaan sekolah yakni merger, hibah, kerjasama dengan kongregasi sebagai pengelola, dan penegerian.
“Ada beberapa alternatif yang dapat kita buat dalam menjawabi persoalan sekolah yakni merger, hibah, kerjasama dengan kongregasi sebagai pengelola, atau negerikan”, tutur Bapak Yos Lasar.
Sementara itu, RD. Kanisius Mbani menyoroti alternatif penegerian bagi sekolah-sekolah yang berada di tanah milik pemerintah.
“Ada sekolah-sekolah yang dulu berdiri di tanah milik pemerintah. Tapi karena dulu, sekolah-sekolah itu tidak mempunyai naungan, maka mereka meminta diri untuk bernaung di bawah Yayasan SANPUKAT. Dan pada saat itu, SANPUKAT dengan penuh belas kasih menerima permintaan dari sekolah-sekolah dan merangkul sekolah-sekolah itu dalam naungan SANPUKAT supaya sekolah-sekolah itu bisa beraktivitas. Jadi, sekarang, sekolah-sekolah yang berada di tanah milik pemerintah sebaiknya diserahkan kepada pemerintah supaya dinegerikan. Karena dulu, mereka butuh SANPUKAT supaya bisa beraktivitas”, terang RD. Kanis yang pernah menjabat sebagai Ketua SANPUKAT pada periode 2000-2010.
Menutup pertemuan, Uskup Maumere Mgr. Ewaldus Sedu mengapresiasi pertemuan yang difasilitasi SANPUKAT.
“Terima kasih atas inisiatif dari SANPUKAT. ini merupakan jawaban dari sinode. Perlahan-lahan kita urai masalah dan temukan jalan keluar”, pungkas Mgr. Ewaldus Sedu.
Pertemuan yang berlangsung di Aula PUSPAS dihadiri oleh Uskup Maumere, Biro Solidaritas, pakar hukum, dan para pengawas pendidikan.
Satu persoalan yang belum terurai dengan baik adalah Tata Kelola Yayasan. Bila yayasan mempunyai manajemen yang mumpuni segala kebijakan yang ditawarkan itu bisa dikelola dengan maksimal. Siapa yang menjadi pengurus yayasan harus berkerja dengan sebuah manajemen yang profesional tentang SDM/Ketenagaan, biaya, kurikulum, sarana prasarana. sekolah-sekolah SANPUKAT belum mepunyai ciri khas, masih normatif belum special. Tantangan transformasi pendidikan saat ini mesti ditanggapi dengan paradigma berbenah dan berubah. Jika tidak kita akan berbicara hal yang sama dari waktu ke waktu. Mau ada pengawas, mau hibah pakai atau hibah penuh, merger termasuk penegerian membutuhkan tata kelola yayasan yang baik. Maka transformasi yayasan itu yang penting menurut saya. Terima kasih..
Paradigma berbenah dan berubah memang menjadi kunci dalam mengatasi tantangan yang dihadapi SANPUKAT. Kita akan terus berupaya meningkatkan kualitas manajemen dengan mengadaptasi diri terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Terima kasih telah berbagi pandangan yang berharga tentang pentingnya tata kelola yayasan pendidikan dalam menghadapi tantangan transformasi pendidikan saat ini. Saya yakin dengan kerja sama dan komitmen dari berbagai pihak, kita dapat mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan kualitas SANPUKAT.