Maumere, Berita SANPUKAT-Sejumlah peserta didik mendikusikan masalah perdagangan anak di SDK Ili. Diskusi perdagngan anak difasilitasi oleh Tutor SANPUKAT untuk kegiatan KINDERMISSION Finsensia Emifrida, Rabu (4/02/2023) sore.
Tutor SANPUKAT itu menuturkan bahwa maraknya kasus perdagangan anak mengharuskan setiap anak dibekali dengan pengetahuan agar dapat melindungi dirinya dari setiap tindakan kriminal.
“Sekarang ini, isu tentang perdagangan anak kembali merebak di tengah masyarakat. Setiap anak pun akan merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut sehingga anak-anak mesti dibekali dengan pengetahuan tentang perdagangan anak agar mereka dapat melindungi dirinya. Dalam diskusi bersama anak-anak, ada beberapa pengetahuan yang diperoleh seperti faktor-faktor perdagangan anak yang disebebkan oleh tekanan ekonomi, status anak yang merupakan hasil perselingkuhan, adanya pasangan yang tidak punya anak sehingga mereka mau membeli anak yang dijual, dan ada pihak yang ingin membeli organ tubuh manusia”, ucapnya.
Sementara itu, salah satu peserta kegiatan Maria Natalia mengungkapkan bahwa pengetahuan tentang perdagangan anak yang di dapatnya dari diskusi mendorongnya untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain.
“Setelah saya ikuti diskusi ini, saya akan berusaha untuk lebih berhati-hati lagi ketika berbicara dengan orang lain. Apalagi orang yang tak dikenal. Saya takut diculik”, tutur salah satu peserta didik SDK Ili tersebut.
Diskusi perdagangan anak diikuti oleh peserta didik dari kelas tiga hingga kelas lima yang berjumlah tujuh belas orang. Para peserta dibagi dalam tiga kelompok yakni kelompok mawar, melati, dan anggrek. Masing-masing kelompok mendiskusikan tema perdagangan anak dan memplenokan hasil diskusinya dihadapan Tutor SANPUKAT dan peserta yang lain. (Cr).