Maumere, Berita SANPUKAT, Tutor SANPUKAT untuk kegiatan KINDERMISSION Yuli Jata memfasilitasi diskusi mengenai perbedaan orang dewasa dan anak-anak dari segi fisik maupun peran sosial secara partisipatif keduanya di SDK WOLOONE, Jumad (20/01/20232).
Menurut Tutor SANPUKAT Yuli Jata, perbedaan orang dewasa dan anak-anak entah secara fisik maupun berdasarkan peran sosial partisipatif, pada dasarnya, merupakan pengetahuan umum yang mesti diajarkan kepada anak-anak demi menumbuhkan kesadaran diri anak-anak akan batas-batas tindakannya.
“Diskusi ini dibuat tidak hanya sekedar memenuhi tuntutan dari penyelenggara, tetapi lebih dari pada itu untuk mengarahkan anak-anak pada proses pengenalan diri. Kita mulai dari mengarahakan anak-anak untuk mengamati perbedaannya dengan orang dewasa dari segi fisik maupun peran sosial partisipatifnya. Memang terlihat kecil diskusi ini, namun paling kurang membantu anak-anak untuk lebih mengenal dirinya sehingga ketika mereka bertutur kata atau bertindak, mereka sudah tahu batas-batasnya”. Ungkap Yuli Jata.
Pada tempat yang sama, peserta didik SDK WOLOONE Anastasia Diana Fende mengungkapkan bahwa diskusi mengenai perbedaan orang dewasa dan anak-anak telah menyadarkan dirinya untuyk lebih menghormati orang yang lebih tua.
“Saya mendapat banyak pengetahuan dari diskusi bersama teman-teman di kelompok. Saya dapat mengetahui pertumbuhan tubuh, mental, perilaku, peran, dan kesukaan orang dewasa yang tidak sama dengan anak-anak. Karena itu, mulai sekarang saya mau belajar untuk tidak melawan orang tua”. Ujarnya.
Diskusi mengenai perbedaan orang dewasa dan anak-anak berlangsung kurang lebih satu setengah jam. Diskusi yang melibatkan 17 orang peserta yang semuanya berasal dari SDK WOLOONE berjalan lancar. Masing-masing anak dibagi dalam kelompok kecil dan menuliskan pendapatnya tentang perbedaan orang dewasa dan anak-anak sebelum akhirnya tiap-tiap kelompok diberi kesempatan untuk melaporkan hasil diskusinya. (Cr).