Maumere, Berita SANPUKAT- Kegiatan bertemakan mendiskusikan cara menghargai hasil karya orang lain dan mengajarkan anak berinteraksi serta menjadi contoh yang baik bag orang lain menjadi agenda kegiatan utama yang dilaksanakan oleh peserta didik SDK Nara, Kamis (16/02/2023).
Tutor SANPUKAT untuk kegiatan KINDERMISSION Maria Esthakia yang memfasilitasi kegiatan ini mengungkapkan bahwa diskusi tentang hasil karya orang lain merupakan langkah konstruktif dalam menumbuhkan nilai penghormatan pada anak-anak. Begitupun halnya dengan ajaran mengenai interaksi dan menjadi teladan yang baik dapat dipandang sebagai internalisasi nilai dalam kehidupan anak.
” Menghargai hasil karya teman dan orang lain merupakan bentuk penghormatan, penghargaan, dan kompensasi dalam menjaga hasil karya dan jerih payah orang. Anak-anak tidak boleh mengejek hasil karya orang lain sebaliknya mereka mesti dibiasakan untuk memberi komentar positif yang dapat membuat orang lain senang. Bersamaan dengan itu, anak-anak mesti dilatih untuk membangun interaksi yang baik dengan orang lain. Dalam hal ini, orang tua sudah seharusnya mengajarkan contoh yang baim dalam berinteraksi kepada anak. Salah satunya seperti mengajarkan anak untuk mencuci piring, menyapu, memasak dan lain-lain. Anak-anak juga mesti diajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua, peduli terhadap sesama, dan didorong untuk beraktivitas dalam kelompok seperti dalam kegiatan pramuka, olahraga, dan menari. Inilah yang disebut pendidikan nilai yang konkret”, tutur salah satu pendidik di SDK NARA tersebut.
Pada kesempatan yang sama, salah satu peserta kegiatan Maria Oviana menyatakan bahwa lewat kegiatan diskusi hasil karya orang lain dan sosialisasi tentang cara berinteraksi yang baik, anak-anak melatih kemampuannya untuk bergaul dan berkomunikasi secara baik dengan orang lain.
“mulai saat ini saya harus menghargai hasil karya orang lain. karena itu, saya tidak boleh mengejek hasil karya teman sehingga tidak menyakiti hati mereka. Selain itu, pelajaran tentang interaksi dengan sesama membantu kami dalam melatih dan mengembangkan kemampuan kami dalam bergaul ataupun berbicara dengan orang lain tanpa merasa takut”, ucapnya.
Kegiatan yang dihadiri oleh enam belas anak tersebut berlangsung selama satu setengah jam. Anak-anak dipandu dalam kelompok-kelompok untuk saling berdiskusi. Saling tukar pikiran di antara anak-anak membuat kegiatan menjadi lebih menyenangkan. (Cr).