Maumere, Berita SANPUKAT-Tutor SANPUKAT untuk kegiatan KINDERMISSION Finsensia Emifrida mengadakan diskusi bersama anak-anak tentang kerentanan fisik, mental, dan perbedaan cara berpikir anak-anak dan orang dewasa, Senin (16/01/2023) sore.
Menurut Tutor SANPUKAT Finsensia Emifrida, diskusi ini mendorong peserta kegiatan untuk bersikap kritis dalam mengamati perbedaan fisik, mental, cara berpikir, dan berbagai kerentanan yang dapat menimpa anak-anak maupun orang dewasa. Sikap kritis akan perbedaan mengarahkan para peserta untuk menerima perbedaan sebagai keniscayaan dalam kehidupan.
“Diskusi ini dibuat supaya anak-anak dapat mengamati ciri fisik, mental, dan cara berpikir orang dewasa dan anak-anak yang pada kenyataannya tidak selalu sama. Keadaan fisik, mental, dan cara berpikir berbeda berakibat pada kerentanan yang dihadapi masing-masing orang pun berbeda. Dan anak-anak mesti paham betul akan hal itu”. Ujarnya di sela-sela kegiatan di SDK ILI. “Saya berharap melalui diskusi ini, anak-anak lebih bertanggungjawab dalam merawat diri mereka, menerima perbedaan, tahu menempatkan diri, dan akhirnya mewujudkannya lewat sikap sopan santun terhadap semua orang”, sambungnya.
Di tempat yang sama, peserta kegiatan KINDERMISSION Filipus Rinaldi mengungkapkan bahwa kesopanan dan sikap saling menghormati merupakan keutamaan yang diperolehnya dalam diskusi tentang kerentanan dan perbedaan cara berpikir orang dewasa dan anak-anak.
“Kegiatan ini sudah mengajarkan saya untuk bersikap hormat dan sopan santun kepada orang yang lebih tua khususnya kepada orangtua, guru, kakak, adik, dan tetangga yang ada di lingkungan”. Ujarnya di akhir kegiatan.
Pada kesempatan ini, anak-anak dileburkan ke dalam kelompok-kelompok kecil. Selanjutnya anak-anak mendiskusikan tema kegiatan, menulis hasil diskusi, dan mempresentasikannya dihadapan peserta yang lain. Sementara itu, Tutor SANPUKAT membawakan rangkuman akhir berdasarkan presentasi yang dibawakan oleh masing-masing kelompok diskusi. (Cr).