Maumere, Berita SANPUKAT – Fasilitator SMIPA DISADA memberikan pelatihan terkait tahap perkembangan anak dan fungsi fasilitator kepada para guru dan tutor SANPUKAT di Aula Seminari Bunda Segala Bangsa, Kota uneng (13/12/2023).
Pelatihan hari kedua berfokus pada pemahaman tentang tahap perkembangan anak dan fungsi fasilitator. Kordinator SMIPA DISADA Lyn Kuwandi menyatakan bahwa pemahaman tentang tahap perkembangan anak dapat membantu proses fasilitasi agar menjadi lebih baik.
“Apabila orang memahami tahap perkembangan anak, maka proses fasilitasi bisa berjalan lebih baik. Salah satunya orang dapat memahami tahapan kebutuhan anak sehingga dapat memberikan penanganan yang sesuai, mendeteksi situasi keterlambatan perkembangan, mencari akar penyebabnya, dan memberikan tindakan kuratif ataupun korektif”, tutur Lyn kuwandi yang adalah juga Founder Rumah Belajar Semi Palar.
Sementara itu, Guru SDK Habi Anselmia Nona Yanti mengungkapkan bahwa pembelajaran tentang tahap perkembangan anak mendorong dirinya untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan di sekolah.
“Setelah mendapat penjelasan tentang tahap perkembangan anak dari SMIPA DISADA, Saya pun memahami bagaimana mesti memberikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Apalagi sebagai guru SD, saya akan selalu bertemu dengan anak-anak yang jenjang usianya 7-14 tahun yang mana anak-anak ini masih tergolong membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Jadi sebagai guru, saya harus membangun memori dan daya ingat yang kuat bagi anak-anak serta menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan di sekolah”, ungkap Anselmia Nona Yanti.
Selain mempelajari tahap perkembangan anak, para guru dan tutor SANPUKAT juga mempelajari fungsi fasilitator. Fasilitator SMIPA DISADA Maria Jeandya menyebutkan bahwa peran fasilitator sangat berguna dalam kegiatan KINDERMISSIONWERK
“ketika para guru nanti akan melaksanakan kegiatan KMW, para guru akan berhadapan dengan tipe-tipe anak yang beraneka ragam. Salah satunya ada anak yang sangat aktif dalam berdiskusi dan akan ada anak yang sangat kritis ketika mengikuti kegiatan yang mana anak itu akan selalu bertanya. Karena itu, penting sekali memiliki sikap dan keterampilan sebagai seorang fasilitator”, ujar Marya Jeandya.
Sekretaris SANPUKAT Yunianto Beni Bisa menekankan bahwa seorang fasilitor adalah seorang penggerak
“ Fasilitator mesti menjadi penggerak dalam kegiatan. Fasilitator yang baik tahu kapan harus berimprovisasi dalam kegiatan, tapi juga tahu kapan mesti menyimak dan berpikir”, tutur Yunianto Beni Bisa yang juga adalah Manager proyek KINDERMISSIONWERK.
Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore hari ini diikuti para guru dengan penuh antusias. Ada saatnya peserta kegiatan membahas hasil diskusi dan tanya jawab, tapi ada saatnya peserta menyimak penjelasan tentang tahap perkembangan anak. Selain itu, hal yang menarik bahwa ada sesi dimana SMIPA DISADA mengadakan fragmen singkat untuk mengarahkan para guru agar lebih memahami fungsi Fasilitator yang dibawakan oleh kordinator SMIPA DISADA Maria Jeandya dan Meita Situmorang. Kegiatan berakhir dengan sangat menyenangkan. (Cr).