Maumere, Berita-SANPUKAT – Diskusi mengenai pengalaman anak yang menyenangkan dan menyedihkan di rumah, masyarakat, dan sekolah menjadi agenda utama program SANPUKAT dan KINDERMISSION yang dibawakan oleh Tutor SANPUKAT Finsensia Emifrida untuk sejumlah anak di SDK ILI, Minggu (19/02/2023).
Tutor SANPUKAT itu menerangkan bahwa diskusi pengalaman membantu anak-anak untuk membuka diri terhadap realitas hidup. Keterbukaan terhadap realitas hidup memampukan anak-anak untuk menyadari bahwa kegembiraan dan kesedihan adalah bagian dari pengalaman hidup. Kesedihan bisa saja muncul ketika ada tindakan buruk yang dibuat. Begitupun sebaliknya dengan pengalaman yang menggembirakan.
“ Diskusi pengalaman di anatar anak-anak merupakan kegiatan yang sangat bagus sebab dari diskusi itu, anak-aak dapat tahu perbuatan baik yang mendatangkankegembiraan dan perbuatan buruk yang mendatangkan kesedihan dan merugikan diri sendiri. Karena itu, anak-anak diharapkan dapat menjauhi perilaku yang buruk dan patuh pada aturan yang ada di rumah, sekolah, dan masyarakat”, ucap Finsensia Emifrida.
Sementara itu, Bataona, salah satu peserta kegiatan menjelaskana bahwa ada dampak baik dari diskusi pengalaman yakni anak-anak semakin sadar menyadari bahwa setiap perbuatan akan ada konsekuensinya yang menyenangkan ataupun menyedihkan.
“Cerita pengalaman ini sungguh menyenangkan karena saya dan teman-teman dapat menceritakan isi hati kami dan bersamaan dengan itu, kami belajar bahwa susah dan senang pengalaman hidup masing-masing anak tergantung pada sikapnya di rumah, sekolah, dan masyarakat”, tutur salah seorang peserta didik di SDK ILI tersebut.
Dalam diskusi pengalaman, anak-anak dibagi ke dalam kelompok anggrek, mawar, dan melati. Aanak-anak saling bertukat pendapat dalam kelompok masing-masing dan mempelnokan hasil diskusinya di depan kelas. Dari hasil diskusi didapati bahwa anak-anak merasa bahagia ketika dimanja oleh orang tua, diperhatkan oleh orang tua, diperhatikan guru, dan dapat bermain bersama teman-teman. Sebaliknya, anak-anak merasa sedih ketika dipukul oleh orang tua, ada pilih kasih dalam keluarga, diperlakukan tidak adil oleh guru, dan dimarahi oleh masyarakat sekitar ketika sedang bermain. Diskusi ditutup dengan pencerahan dari Tutor Sanpukat. Selanjutnya, anak-anak berdoa dan dibagikan permen untuk masing-masing anak. (Cr).