Duduk seorang bersempit-sempit, duduk bersama berlapang-lapang. Rupanya situasi itulah yang terjadi di Cafe Mai Sai pada Jumad, 23 Februari 2024. Cafe Mai Sai menjadi saksi pertemuan Staff SANPUKAT bersama dengan Uskup dan 21 tamu undangan demi menyelisik perjalanan Yayasan Persekolahan Umat Katolik (SANPUKAT). RD Gabriel Mane menjadi moderator pertemuan di dalam ruangan yang berinteriorkan bata merah. RD.Gabriel Mane mengakui bahwa pertemuan bertujuan untuk mendapat masukan dari berbagai pihak.
Beberapa masalah yang dibahas dalam pertemuan antara lain pembaharuan struktur yayasan, sertifikat tanah, dan isu penegerian sekolah. “ Kita berkumpul di sini sebagai komunitas yang mencintai SANPUKAT. Mencintai SANPUKAT berarti melibatkan diri juga dalam persoalan-persoalan yang sedang dihadapi SANPUKAT”, tutur RD.Gabriel Mane mengawali pertemuan. RD.Gabriel Mane memimpin SANPUKAT sejak diangkat pada tahun 2022.
Topik pertama terkait dengan struktur Yayasan. Beberapa kali bongkar pasang dilakukan untuk melihat sosok yang cocok untuk menempati posisi dalam Yayasan. “ kalau yayasan ada potensi untuk merger, maka perlu memilih seorang ketua yang bisa merangkul semua orang”, ujar RD. Yoris Role. Sedangkan Bapak Grave menambahkan bahwa “perlu satu ketua yang dapat memayungi dan anggota-anggotanya bisa diambil dari kalangan akademik karena kita membutuhkan ide-ide mereka”. RD. Yoris Role selama ini menggeluti persoalan-persoalan Pastoral di Pusat Pastoral Keuskupan Maumere, Sedang Bapak Grave adalah ahli hukum yang mengajar di Universitas Nusa Nipa Maumere.
Di sela-sela diskusi yang hangat dan udara yang sepoi-sepoi Uskup Maumere Mgr. Ewaldus Sedu berkata: “ saling ganti- mengganti orang dalam rancangan kepengurusan yayasan yang baru, bukan berarti orang tersebut tidak bisa berpikir sehingga diganti”, lalu Mgr. Ewaldus Sedu mengakhiri diksinya dengan tertawa kecil yang diikuti dengan tertawa lepas dari peserta pertemuan.
Usai menemukan struktur Yayasan yang pas. RD. Gabriel Mane menuntun peserta pertemuan menggeluti wacana sertifikat tanah di sekolah-sekolah. RD Gabriel Mane mengakui sekolah-sekolah belum memiliki sertifikat tanah karena tempo dulu penyerahan tanah hanya sebatas serah terima lisan tanpa hitam di atas putih. “ penyerahan tanah sekolah dulu itu hanya baku baik antar tuan tanah dengan pihak Gereja sehingga tidak ada dokumen tertulis”, tuturnya. Rupa-rupanya sertifikat tanah sekolah memang harus diperhatikan supaya tidak ada soal di kemudian hari.
Hari semakin siang dan panas mulai menunjukkan teriknya. Sedang di dalam ruangan yang di warnai dengan produk-produk lokal, diskusi semakin memuncak. Sosok tinggi besar dan berkacamata RD. Gabriel Mane berujar “ SANPUKAT akhir-akhir ini didatangi sejumlah tokoh dan umat yang menginginkan penegerian sekolah. Sebagian proposal telah disetujui dan sebagian masih dalam proses”. Layar LCD pun segera menampakkan sejumlah sekolah yang mengajukan penegerian. “ kenapa sekarang ini baru gencar penegerian sekolah. Coba kita sama-sama pelajari aturan bersama dengan dinas dan anggota dewan lalu menentukan keberpihakkan” cetus RD. Domi Dange. Dahulunya, Beliau adalah mantan ketua SANPUKAT periode 2016-2022. Namun, seperti api yang tak pernah padam, hangatnya diskusi terus membara. RD. Raymond Minggu yang saat ini melayani formasi di Seminari St. Maria Bunda Segala Bangsa turut menambahkan bahwa “ Kita perlu mendapat gambaran objektif dan posisi deal dari penegerian sekolah”.
Semakin banyak suara-suara memaparkan idenya di tengah alunan kipas angin yang enggan berhenti berputar di pojok Cafe. Lalu sepatah kata keluar dari sosok berbadan besar dengan sedikit uban pada rambutnya, “ Kita memang tidak ingin meninggalkan sejarah pendidikan yang telah dibawa oleh para misionaris terdahulu, tetapi kita juga perlu mempertimbangkan situasi riil saat ini”, tutur Mgr. Ewaldus Sedu. Lalu RD. Wilfrid Valiance berujar “ kita ada di dua dilema. Pertama, kita mau mempertahankan sejarah misi tapi konteks riil kita juga harus menerima bahwa beberapa sekolah di negerikan. Dalam dilema itu, apakah ada kebijakan pusat yang memungkinkan mempertahankan warisan sejarah”.
Diskusi masih terus berlanjut setelah itu hingga detik jam yang terus bergulir di dinding Cafe menunjukan pukul 13.00 dan tak terasa pertemuan akan berlalu. Di akhir pertemuan, Uskup Maumere Mgr. Ewaldus Sedu menyampaikan bahwa “kita dalam tahap pembenahan, kita harus berlari tidak hanya jalan biasa. Tidak bisa lagi pastor hanya duduk diam dan karyawan yang bekerja. Kita semua harus sama-sama terlibat”. Pertemuan membahas SANPUKAT memang penting karena warisan sejarahnya dan sumbangannya yang besar dalam membangun pendidikan di Keuskupan Maumere. (Cr).
Pembahasan yang menarik.
Gencarnya usaha atau permintaan penegerian sekolah2 di bawah Sanpukat menjadi autokritik untuk pembenahan Sanpukat yang lebih baik ke depan.
Mgr. Edward benar, “pantha rei”, segala sesuatu mengalir. Apa sikap kita?
Pembaca Karl Popper, seorang filsuf dan epistemologis akan melihat bahwa keterbukaan terhadap perubahan adalah esensial untuk kemajuan dan perkembangan, tetapi keterbukaan terhadap perubahan tidak boleh diartikan sebagai penerimaan tanpa syarat terhadap segala sesuatu yang mengalir, tetapi harus diiringi oleh sikap kritis yang konstruktif.
Saya setuju, sebab itu hal yang prinsipil. Kita mengalir bersama arus jaman, tetapi tidak boleh terbawa oleh arus itu.
Karena itu saya sampaikan bahwa usaha2 penegerian itu ada sebagai bentuk autokritik pembenahan kita ke dalam pada post2 mana yang mungkin untuk kita perhatikan agar menjadi lebih baik.
Salah satu contoh ialah terkait standar pasti bagi penerapan upah kepada tenaga pendidik di setiap satuan pendidikan.
Benar bahwa tertulis, “sesuai kondisi keuangan satuan pendidikan” di mama setiap orang bekerja. Tetapi adanya indikasi pemberian upah dengan kualifikasi senioritas, lama masa kerja, tanpa mempertimbangkan kualitas tenaga pendidik menjadi ironi. Kualitas bukan soal kualitas akadmik masing2 tenaga pendidik, tetapi yang lebih penting adalah kualitas pengabdian. Sejauh mana tenaga pendidik menjalankan kewajibannya: penuh atau setengah-setengah tetapi menerima penuh?
Pembicaraan soal upah seringkali menjadi hal yang “sakral” dalam lingkaran ritual tradisi tanpa dasar yang pasti, tetapi ini selalu pasti diterapkan menjadi dadar hukum untuk upah pendidik (biasanya begini, kami dulu juga begini, jadi kita begini, dan terus begini….).
Kenapa saya menggunakan kata sakral di atas? Karena ini serba “perasaan” yang bekerja pada setiap upacara pembicaraan tentang upah. Akan ada yang diam tunduk, akan ada yang dada busung.
Akhirnya, bagi saya sebenarnya tidak ada masalah dengan senioritas atas lama masa kerja atau apa pun itu sebagai dasar penetapan upah dll. Hal yang sangat disayangkan itu kalau ada orang yang karena sudah terlampau lama mengabdi yang akhirnya semena-mena dalam melaksanakan kewajibannya. Lemahnya sistim kontrol, berakarnya nepotisme, kolusi, dan korupsi biasanya bertumbuh subur dalam kemerosotan mental2 senioritas seperti ini.
Salve. 🙂
Terimakasih dan saluuuuuut 👍🏼🙏
Entah diskusi, rancangan, atau apapun itu jenis teks di atas, yang jelas dan pasti akan ada perjuangan yang tak pernah berhenti dari Para Siapa saja yang memiliki niat baik untuk mempertahankan warisan leluhur dalam balutan Yayasan pendidikan ini.
Sekiranya mungkin ada yang pandai mengurai dan menelisik undang undang sudah pasti pemerintah daerah tidak tinggal diam sambil kita mengayuh langkah untuk berbenah diri.Memang bukan pekerjaan yang mudah di zaman ini.Namun kita harus yakin dan percaya bahwa CARA YESUS MEMBERI PEKERJAAN KEPADA PARA MURID AKAN BERBEDA PADA SETIAP ZAMAN.Tinggal saja tekad , kemauan,dan rela berkorban masih menjadi pertanyaan besar umat Katolik Nian Sikka.
Epang gawang, mohon maaf kalau ada kata yang salah 🙏🙏
Semoga upaya kita bersama dapat membawa perubahan yang positif dan berkelanjutan bagi yayasan pendidikan ini serta masyarakat. Mari terus berusaha dengan penuh semangat dan harapan.
Hi sanpukatmaumere.com,
Your website sanpukatmaumere.com has only been registered in 8 out of 2500 directories. We are here to assist you gain online visibility this coming 2024.
We at companyregistar.org are here to help you get your site listed in over 2,500 directory and listing sites world wide!
In using our service you get listed in all our premium directories. Gettign listed is important in 2 ways, firstly you are visible in numerous other websites, secondly you get a higher search engine rating as your site gains more authority.
Please visit us at https://sanpukatmaumere.companyregistar.org/sanpukatmaumere.com
Regards,
Clarita
I just visited your site and had a couple of questions. Is this the best contact method?
Yes, This is the best contact method